Cara menghitung konsumsi benang pada produksi garment
Ada formula standar untuk menentukan konsumsi benang untuk produk pakaian. Dalam formula itu Anda akan mendapatkan faktor pengali menurut jenis mesin dan kelas jahitan. Untuk menentukan konsumsi benang, Anda hanya perlu mengalikan panjang jahitan dengan faktor-faktor itu. Dengan cara ini, seseorang dapat memperkirakan total kebutuhan benang untuk membuat garmen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi benang
Konsumsi benang yang sebenarnya untuk panjang unit jahitan tergantung pada faktor-faktor berikut.
- Kelas Menjahit
- Jahitan per inci (SPI)
- Ketebalan lapisan (ketebalan kain)
- Ketegangan benang
- Jumlah benang (ketebalan benang jahit)
Langkah 1: Untuk menghitung rasio benang, Anda membutuhkan mesin jahit, kain dan benang jahit yang akan digunakan untuk produksi massal. Untuk kain dan benang, Anda dapat mengambil ketebalan dan jumlah benang yang sama jika aktual tidak tersedia.
Langkah 2: Jahit jahitan dengan panjang 12 cm dan ambil jahitan 10 cm dengan memotong 1 cm dari kedua ujungnya.
Langkah 3: Buka kedua benang jarum dan benang spul dari jahitan. Hapus crimp dari utas yang tidakterurai dan ukur panjangnya dalam cm. Umumnya akan lebih tinggi dari panjang jahitan. Sekarang temukan faktor pengali dengan membagi panjang putaran dengan panjang jahitan. Asumsikan panjang putaran jarum yangterurai adalah 12,5 cm maka faktor pengganda benang jarum adalah 12,5 / 10 atau 1,25.
Dengan menggunakan metode ini Anda dapat mengetahui segala jenis faktor konsumsi benang mesin.
Langkah 4: Setelah Anda memiliki faktor konsumsi maka mudah untuk menghitung total konsumsi benang. Ukur panjang jahitan semua operasi garmen dan dapatkan kebutuhan benang dengan mengalikan faktor konsumsi benang. Tambahkan sisa benang 5% untuk ulir yang keluar dari masing-masing ujung jahitan. Untuk referensi cepat Anda dapat mengikuti rasio konsumsi utas berikut. Sumber: Panduan konsumsi benang Coats.
