Ketika Anda menyadari akan arti pentingnya kualitas, maka anda akan mengalami peningkatan standar kualitas yang ada di berbagai tahap proses pembuatan garmen. Menghasilkan produk berkualitas baik adalah hasil dari upaya gabungan dari manajemen, karyawan dan pekerja dengan mengembangkan sistem, menerapkan praktik-praktik yang terbaik di lapangan dan menetapkan standar.
17 tips berikut akan membantu Anda meningkatkan kualitas garmen saat berproduksi.
- Komunikasikan pentingnya kualitas produksi kepada karyawan Anda dan seluruh pekerja di lapangan dan jelaskan harapan kualitas oleh manajemen.
- Menjaga tempat kerja yang bersih dan rapi termasuk ruang penyimpanan dan area pengiriman.
- Pilih dan gunakan peralatan yang sesuai dalam proses pemotongan, menjahit, dan finishing.
- Sediakan alat, mesin, dan peralatan yang sesuai untuk setiap departemen.
- Berikan pelatihan di tempat kerja kepada para pekerja.
- Rencanakan program yang berkelanjutan untuk perawatan mesin.
- Menetapkan standar kualitas yang disepakati dengan semua pemasok kain sebelum membeli, termasuk prosedur untuk menolak / mengembalikan barang yang tidak dapat diterima.
- Ikuti inspeksi 100 persen dari semua kain yang masuk.
- Mengalokasikan inspektur kualitas terlatih untuk inspeksi visual.
- Bandingkan lebar dan panjang kain yang sebenarnya dengan angka yang dilaporkan (berdasarkan pemasok) dan panjang dan lebar yang diperlukan.
- Kembalikan kain ke pemasok yang tidak memenuhi standar kualitas yang disepakati.
- Ikuti 100 persen inspeksi proses nilai tambah, seperti pencetakan panel, bordir mesin, sulaman tangan dll.
- Panel atau komponen yang rusak tidak boleh dikirim ke bagian sewing. Komponen yang rusak dapat diterima setelah tindakan korektif telah diambil.
- Kualitas pemotongan adalah area terpenting kedua. Pemeriksaan harus dilakukan untuk komponen yang terpotong, seperti mencocokkan panel potong dengan pola asli, variasi warna, cacat terkait kain, dll.
- Periksa 100 persen garmen setelah menjahit dan di bagian finishing.
- Catat cacat berdasarkan lot produksi garmen, sumber cacat (kain, pemotongan atau perakitan), jenis cacat dll.
- Menganalisis data laporan inspeksi untuk mengidentifikasi sumber masalah kualitas.
