Beberapa kesalahan supervisor Sewing di industri garment yaitu sering melakukan aktivitas manual sebagai operator dan keluar dari tugas utamanya,yaitu mengelola line produksi.ini di sebabkan oleh beberapa hal di antaranya adalah
-Kurangnya pengetahuan manajerial sebagai seorang supervisor line sewing
sehingga tidak mampu memanaje anak buah dengan baik.
- Absensi operator yang kurang memuaskan dimana banyak operator yang
absen tidak masuk kerja sehingga mengalami kekurangan tenaga kerja
dalam line.
-Kurangnya jiwa kepemimpinan atau leadership dan tidak berwibawa
sehingga anak buah kurang menghargai dan menghormatinya sebagai
atasan.
-Skill operator yang tidak merata dalam satu line sewing sehingga sering
terjadi bottleneck pada salah satu operasi dan terjadi penumpukan
material.Hal tersebut menuntut campur tangan supervisor dalam melakukan
penyelesaian problem tersebut.
Pada dasarnya Supervisor Sewing merupakan adalah manajer yang memiliki bawahan bukan manajemen yang
dituntut untuk memberikan gambaran dan sasaran perusahaan dengan jelas serta
bertindak adil terhadap bawahannya.Supervisor diharapkan berfungsi sebagai contoh
bagi bawahan dan memberikan penilaian serta penghargaan bagi mereka yang
berprestasi .
Supervisor di bagian produksi industri garmen manufaktur merupakan ujung tombak
bagi manajemen perusahaan dalam menjalankan peran manajerial yang berhadapan langsung dengan bawahan .
Supervisor di industri garment manufaktur wajib memiliki kemampuan manajerial dasar agar dapat menjalankan tugasnya secara efektif yaitu :
• Membuat penugasan ; Menentukan aktivitas yang akan dilakukan,Pencapaian Kualitas – reject rate ,Target kuantitas – aktual output ,Menetapkan jadwal Tugas harus reasonable ,Difollow up secara terus menerus .
• Memberikan petunjuk ; Bagaimana menyelesaikan sebuah pekerjaan dengan alat bantu ,metode dan perubahan ke arah yang lebih baik , detail aktivitas harus rinci ,material yang akan digunakan dan resources (SDM) yang mendukung.
• Memberikan bantuan ; Kerjasama yang kooperatif antar individu dengan menunjukkan ketertarikan dan konsern terhadap penyelesaian permasalahan
• Melakukan Follow-up dengan membandingkan apa yang telah terjadi dengan apa yang harus dilakukan sesuai dengan target (Actual vs. Planned).
• Menyelesaikan permasalahan / Problem Solving , dilakukan jika ditemukan varian antara hasil dengan target yang harus dicapai
• Memberikan Feedback ( positif dan korektif ) yaitu umpan balik yang bersifat positif atau membangun dan sebagai tindakan korektip
• Membuat pelaporan meliputi laporan produksi , kehadiran tenaga kerja , laporan defect dan laporan yang berhubungan dengan semua kegiatan operasional produksi .
•Bertanggung jawab penuh terhadap kemampuan pribadi dan kelompok agar berkembang dengan memberi pengarahan kepada bawahan, menyelaraskan kegiatan yang melibatkan anggota serta memberi motivasi .Sehingga sasaran kelompok maupun individu akan tercapai dengan optimal.
Demikianlah kemampuan yang wajib dimiliki oleh seorang supervisor di industri garment manufaktur,semoga bermanfaat.
