Langsung ke konten utama

Postingan

Definisi Merchandiser Garment

Definisi Merchandiser: Pada artikel saya kali ini saya akan menjelaskan mengenai Definisi Merchandiser garment.Merchandiser asal katanya dari Merchandise (bhs Inggris) yang artinya "barang Dagangan". Merchandiser diartikan orang-orang yang mengurus barang dagangan. Ruang lingkup orang-orang yang mengurusi barang dagangan ini memang sangat luas, dimulai dari proses design (pemilihan model baju, jenis bahan yang digunakan, warna, pemilihan asesoris, range size, dll) , pembuatan prototype design (sample proses : Pola, jahit), menghitung harga jual dan harga produksi, mengatur proses penempatan produksi, mengurus pembelian bahan baku dan asesoris yang dipakai, mengawasi proses produksi, mengurus pengiriman barang , sampai mengatur tata ruang toko saat penjualan. Merchandiser garment Merchandiser di pabrik garment merupakan jembatan antara Buyer dan industri. Dia harus melakukan beberapa  pekerjaan antaralain membeli bahan baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produ...

Alur Proses Garment Manufacture

Alur Proses Garment  Manufacture  Dalam Industri  garment manufacture garment di produksi dengan melalui   sejumlah proses dari pesanan yang diterima dari pembeli(Buyer) sampai tahap pengiriman garment(pakaian jadi) ke pembeli.Berikut saya jelaskan proses tersebut melalui diagram alir proses untuk membantu anda memahami bagaimana bahan baku dipindahkan dari satu proses ke proses lainnya sampai bahan baku diubah menjadi produk yang diinginkan (garment jadi).   Gambar diagram alir tunggal proses       garment; Perlu dicatat bahwa  alur proses produksi garment  dibuat sesuai dengan style garment dan   akan bervariasi berdasarkan fasilitas manufaktur dan jenis produk. Karena beberapa perusahaan melakukan keseluruhan proses di pabrik tunggal sedangkan ada juga pabrik yang melakukan proses produksi dengan melakukan sebagian  proses pelengkap lainnya yang dilakukan oleh pihak luar.Selain membuat diagram alir proses tunggal, s...

Aktifitas di bagian finishing di industri garment manufacture

Setelah selesai proses sewing  Pakaian di bawa ke bagian finishing untuk di lakukan proses berikutnya. Kegiatan finishing dilakukan sebelum packing garmen ke dalam polybag. Aktivitas utama dari departemen finishing meliputi pemangkasan sisa benang, pengecekan pakaian dan penyetrikaan(pressing). Pelipat(folding), pemasangan label dan stiker harga  dan pengepakan(packing) pakaian dilakukan  di bagian finishing. Pos ini mencakup fungsi utama departemen finishing. Jenis fungsi ini bisa beragam, tak terkecuali jika ada perubahan dalam kategori produk. Kegiatan dari departemen finishingt di bawah ini Baca juga:  Diskripsi kerja supervisor finishing di pabrik garmen 1. Pemangkasan benang(triming): Di bagian sewing banyak sisa  benang  dan rantai benang yang tidak dipangkas dengan rapi sehingga  di bagian finishing siapkan helper untuk memangkasnya.Banyaknya  sisa benang   tersebut di sebut riject oleh QC finishing. 2. Memeriksa pakaian : ...

Aktivitas bagian sewing di idustri garment manufacture

Aktivitas bagian sewing di idustri garment manufacture Meskipun bagian pemotongan kain(departemen cuting ) dan finishing adalah bagian dari departemen produksi garment,bagian sewing industri garmenlah yang lebih familiar di sebut sebagai departemen produksi.Dalam posting ini saya akan menjelaskan aktivitas departemen produksi.

Aktivitas di bagian cutting di industri garment manufacture

Bagian cuting bertanggung jawab untuk memotong kain dan memberi umpan departemen sewing dengan potongan potongan kain berbentuk komponen garment yang siap untuk dilakukan proses jahit. Kapasitas departemen cuting direncanakan berdasarkan kebutuhan target harian dari line sewing.Bagian cuting pabrik garment  diatur oleh  kepala bagian cuting(kabag cuting).Aktivitas di bagian cuting pabrik garment meliputi; pemotongan, penggelaran, pemeriksaan qualitas komponen garment oleh QC dan helper untuk  menyortir potongan ,  penomoran lembar potongan dan pengikatan   potongan(bundling). Kegiatan dari departemen cuting dijelaskan dalam posting ini. 1.Mengambil kain dari gudang kain; Departemen cuting  mendapat  pesanan  potongan berdasarkan dari planing produksi   yang di buat oleh PPIC(planing production inventory control). Berdasarkan planing order maka dapat di akumulasi berapa jumlah kain yang di perlukan.Akumulasi kain yang di perlukan un...

Susunan tugas dan tanggung jawab supervisor produksi garment di industri garment

Susunan tugas dan tanggung jawab supervisor produksi garment di industri garment Di lapangan kerja masing-masing staf, termasuk supervisor line memiliki sejumlah tanggung jawab dalam menunaikan  pekerjaannya. Performent   supervisor dapat diukur atau dinilai berdasarkan kemampuan dalam menyelesaikan susunan tugas dan   tanggung jawab di wilayah yang sudah di tetapkan oleh menejemen untuk mereka.Istilah untuk wilayah tanggung jawab yang sudah di tetapkan  ini di sebut sebagai   Key Responsibility Areas(KRA) . Sekarang saya akan menjelaskan  apa yang  dimaksud dengan KRA umum dari supervisor line? KRA pengawas produksi sangat bervariasi tergantung pada struktur organisasi. Di beberapa pabrik garmen yang masih kurang terorganisir dan masih belum memiliki departemen teknik industri (IE) yang membantu pengawas produksi dalam persiapan produksi, seperti analisis garmen, membuat tata letak line(lay out)kebutuhan tenaga kerja dan perhitungan target dll ,...

QC(Quality Control) garment di industri garment manufactur

Kualitas garment adalah kebutuhan utama bagi pembeli.Kualitas juga merupakan kebutuhan pihak pengecer garment demi mendapatkan kepuasan para pelanggan.Pada tingkat konsumen akhir(pembeli garment untuk di pakai) , mereka akan memilih kualitas garment yang paling bagus. Jadi, untuk memiliki pelanggan yang puas, pengecer harus menyiapkan atau memajang garment di toko mereka dengan produk produk berkualitas. Biasanya ketika pengecer membeli barang secara grosir untuk dipasarkan mereka memiliki garansi pembelian dengan distributor garment. Garansi tersebut berupa penggantian barang barang cacat atau jika barang yang cacat tidak ada gantinya maka akan di tukar dengan uang. Dalam hal ini mengakibatkan pihak produsen akan mengeluarkan biaya produksi yang tinggi dan produsen akan mendapatkan klaim dari pembeli.Jika tingkat kerusakan cukup tinggi maka pembeli akan berhenti membeli dari produsen tersebut.  Jadi produsen mengurus kualitas garmen pada setiap tahap produksi. Dalam kasus mak...